Mau Tamasya ke Bhutan Namun Tarif Terbatas? Simak Cara Backpacker-an Ke Sana!

Liburan merupakan salah satu sistem yang banyak dipilih untuk menghilangkan penat. Karenanya tak heran sekiranya sejumlah orang sengaja menabung untuk mempersiapkan wisata. Bagi mereka yang memiliki jumlah tabungan terbatas, biasanya tamasya ala backpacker menjadi pilihan. Baca informasi seputar Wisata Indonesia.

Seorang backpacker biasanya akan berusaha mengeluarkan biaya seminim mungkin melainkan tidak kehilangan esensi dari perjalanan wisatanya. Tetapi bagaimana dengan mereka yang berencana untuk mengunjungi destinasi wisata mahal seperti Bhutan tapi tabungannya tidak cukup banyak? Jangan cemas, memberitakannya Bhutan Travel Guide, Selasa (1/5/2018), masih ada tips yang bisa dihasilkan acuan untuk liburan ke sana sebagai backpacker:

Langkah pertama yang semestinya dikerjakan merupakan meminta izin. Ya, di Bhutan, wisatawan tak bisa seenaknya mengunjungi beraneka destinasi sebab pemerintah mempunyai tata tertib yang betul-betul ketat. Untuk menerima izin, pelancong wajib pergi ke kantor izin Bhutan di Phuentsholing. Di sana para staf akan benar-benar ramah dan membantu untuk proses perizinan. Waktu yang dibutuhkan idealnya cuma 2 jam.

Setelah itu pelancong bisa mengawali perjalanan backpackernya dengan mengunjungi ibukota Bhutan yakni Thimphu. Dari Phuentsholing ke sana pelancong bisa menaiki coaster yang berangkat tiap-tiap setengah jam sekali atau menggunakan bis reguler. Selain itu, opsi lainnya yaitu menerapkan taksi. Di sana biaya taksi bisa berbeda-beda tergantung ragam kendaraan beroda empat, jadi pilihlah yang paling murah.

Setibanya di sana pelancong dapat mengelilingi ibu kota hal yang demikian. Banyak spot menarik yang pantas untuk dikunjungi antara lain Tashichho Dzong, Folk Heritage Museum, dan Clock Tower Square. Sesudah puas berkeliling tiba saatnya untuk mencari penginapan. Tentu penginapan yang dicari yakni yang paling murah. Mujur di sana banyak terdapat hotel murah seperti Tanden dan Hotel Ghasel. Sesudah beristirahat, keesokannya jangan lupa untuk mengurus izin perpanjangan dan izin menjelajah trek dalam. Letak kantor perizinan dapat dicari dengan mudah melainkan hanya beroperasi pada hari kerja.

Daerah lain yang seharusnya dikunjungi sesudah dari Thimpu yaitu Paro. Wisatawan dapat menerapkan bus harian dengan tujuan Central Bhutan. Direkomendasikan untuk memesan karcis bus lebih permulaan, terutamanya untuk bis dengan tarif terendah. Setibanya di tujuan, pelancong bisa mencari beberapa penginapan murah setelah berkeliling. Ada malahan sebagian tempat wisata yang disarankan yakni Paro Taktsang, National Museum of Bhutan, dan Ugyen Tsemo.

Destinasi berikutnya ialah Haa. Daerah ini bisa dikatakan jarang turis sehingga alternatif transportasi terbatas. Beruntung ada rute bis dari Paro ke sana tetapi jadwalnya hanya 1-3 kali seminggu dan di akhir minggu tak ada jadwal keberangkatan. Wisatawan bisa menginap di Haa Valley yang ialah desa kecil. Di sana hanya ada dua hotel murah, Tidak Sing Chug Druk adalah salah satunya.

Bila pelancong tak tertarik untuk jalan-jalan awam dan perjalanan mahal, cobalah untuk mengerjakan kegiatan hiking. Di Bhutan terdapat banyak biara yang sebagian besar berlokasi di pegunungan. Biara-biara itu juga menarik untuk dikunjungi. Sementara itu, beberapa daerah hiking yang ideal merupakan Jela Dzong, Drukarpo, Gorena Lakhan dan Jamjalo Goempa, Juney drag monastery, dan Puduna.